• Erosi tanah menyisakan batuan, hingga tidak ada resapan air.
• Buruknya penanganan sampah, hingga sumber saluran-saluran air tersumbat.
• Pembangunan tempat permukiman dimana tanah kosong diubah menjadi jalan / tempat parkir, hingga daya serap air hujan tidak ada.
• Bendungan dan saluran air rusak.
• Keadaan tanah tertutup semen, paving atau aspal, hingga tidak menyerap air.
• Pembabatan hutan secara liar (Illegal logging).
• saluran mikro drainase tidak beres
Musim hujan dan banjir yang berasosiasi dengannya di Jakarta ini sesungguhnya menjadi bukti bahwa warga masih belum peduli terhadap lingkungan dan belum tahu bagaimana bersyukur terhadap nikmat yang diberikan Tuhan sehingga nikmat itu berubah menjadi bencana.
• Buruknya penanganan sampah, hingga sumber saluran-saluran air tersumbat.
• Pembangunan tempat permukiman dimana tanah kosong diubah menjadi jalan / tempat parkir, hingga daya serap air hujan tidak ada.
• Bendungan dan saluran air rusak.
• Keadaan tanah tertutup semen, paving atau aspal, hingga tidak menyerap air.
• Pembabatan hutan secara liar (Illegal logging).
• saluran mikro drainase tidak beres
Musim hujan dan banjir yang berasosiasi dengannya di Jakarta ini sesungguhnya menjadi bukti bahwa warga masih belum peduli terhadap lingkungan dan belum tahu bagaimana bersyukur terhadap nikmat yang diberikan Tuhan sehingga nikmat itu berubah menjadi bencana.
No comments:
Post a Comment